-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Yakub Berdamai Dengan Esau

Kamis, 05 Oktober 2017 | Oktober 05, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2023-08-24T08:34:13Z
Ketika Esau melihat Yakub, ia berlari menemuinya. Ia meletakkan tangannya memeluk Yakub dan memeluk lehernya dan menciumnya. Kemudian, mereka berdua menangis. (Kejadian 33:4 AYT )

Cambridge Bible for Schools and Colleges mengungkapkan adanya penjelasan rabinik itu aneh, yaitu "karena dia tidak datang untuk menciumnya, tapi untuk menggigitnya," dan tradisi selanjutnya mengatakan bahwa leher Yakub berubah menjadi marmer! Targum pseudo-Jonathan, berpikir tentang teks di atas bahwa Yakub menangis karena lehernya disakiti oleh pelukan Esau, dan Esau menangis karena dia memiliki rasa sakit di giginya! Pandangan ini menindaklanjuti tradisi rabinis yang absurd yang timbul dari kebencian orang Israel terhadap Edom.
Gill's Exposition of the Entire Bible menyatakan Esau berlari untuk menemuinya, .... Jika dia berkuda pada makhluk mana pun, yang kemungkinan besar, dia turun dari tempat itu saat melihat saudaranya Yakub, dan untuk mengungkapkan kegembiraannya pada kesempatan itu, dan kasih sayang untuknya, membuat semua Dengan tergesa-gesa dia bisa menemuinya, seperti juga ayah orang yang hilang, Lukas 15:20 , dan memeluknya; dalam pelukannya, dengan rasa hormat dan kelembutan yang terbesar:
Sedangkan pengamatan kelompok Kristen berbeda jauh dengan pandangan kaum Yahudi yang tidak menyukai bangsa Edom. Kaum Kristen memandang perilaku Esau pada kesempatan ini adalah sikap yang baik hati dan pemaaf. Tidak ada pernyataan bahwa dia bermaksud melakukan kejahatan pada Yakub. Penampilannya dengan empat ratus orang tampaknya tidak disengaja, dan bukan dengan niat melawan Yakub. Dia berperilaku semarak dengan murah hati dan sederhana.

Setelah ada pemberesan rohani dan adanya perubahan maka tertulis dalam Kejadian 33:2-3 “Ia menempatkan budak-budak perempuan itu beserta anak-anak mereka di muka, Lea beserta anak-anaknya di belakang mereka, dan Rahel beserta Yusuf di belakang sekali. Dan ia sendiri berjalan di depan mereka dan ia sujud sampai ke tanah tujuh kali,hingga ia sampai ke dekat kakaknya itu.”

Full Life mencatat bahwa Allah telah menangani Esau dan menempatkan dalam hatinya keinginan untuk berdamai dengan saudaranya. Sikap Esau yang ramah merupakan jawaban Allah terhadap doa Yakub (Kej 32:11).
Matthew Henry berkomentar setelah Yakub bergumul dengan Allah, dan menang. Di sini kita mendapati bagaimana kuatnya ia bergumul dengan manusia juga, dan bagaimana kakaknya Esau diredakan amarahnya, dan secara tiba-tiba berdamai dengannya. Sebab demikianlah tertulis (Ams. 16:7), “Jikalau TUHAN berkenan kepada jalan seseorang, maka musuh orang itu pun didamaikan-Nya dengan dia.”

Benson Commentary Yakub, saat melihat pendekatan Esau dengan keempat ratus orangnya, maju dengan hati-hati dan rendah hati. Dia membagi keluarganya, mengaturnya sesuai dengan keutamaannya di matanya, dan berjalan sendiri di depan. Saat mendekat, dia membungkuk tujuh kali, dengan sepenuh hati tunduk pada abangnya. Esau, si pemburu liar, benar-benar melunak, dan memanifestasikan kasih sayang yang paling hangat, yang dibalas oleh Yakub. Tanda tangan ekstraordinaria atas וישׁקהוּ vayıshēqēhû, "dan menciumnya," yang tampaknya mengisyaratkan keraguan akan pembacaan atau ketulusan Esau, sepenuhnya tidak beralasan............

Matthew Henry membagi Kejadian 33 menjadi:
  • Perjumpaan yang sangat akrab antara Yakub dan Esau (ay. 1-4).
  • Percakapan mereka pada waktu bertemu. Mereka saling berlomba untuk menunjukkan keramahan dan kebaikan. Yang mereka perbincangkan adalah,
    • Tentang keluarga Yakub (ay. 5-7).
    • Tentang persembahan yang sudah dikirimkannya (ay. 8-11).
    • Tentang kelanjutan perjalanan mereka (ay. 12-15)
  • Tempat kediaman Yakub di Kanaan, rumahnya, tanahnya, dan mezbahnya (ay. 16-20).
Yakub yang bergumul itu bisa dikatakan menang dengan manusia sehingga ia dinamai Israel. Perhatikanlah dampak dari bergumul dengan malaikat Tuhan.
  1. Allah menggenggam hati semua manusia di dalam tangan-Nya, dan bisa mengubah mereka kapan saja dan dengan cara apa saja seperti yang dikehendaki-Nya, dengan kuasa yang bekerja secara sembunyi-sembunyi, diam-diam, tetapi tidak dapat ditolak. Ia, secara tiba-tiba, dapat mengubah lawan menjadi kawan, seperti yang dilakukan-Nya terhadap Saul dan Saulus. Terhadap Saul dengan anugerah yang menahan hatinya (1Sam. 26:21-25), dan terhadap Saulus dengan anugerah yang memperbaharui (Kis. 9:21-22).
  2. Tidak sia-sia percaya kepada Allah, dan berseru kepada-Nya di masa susah. Orang-orang yang berbuat demikian sering kali mendapati hasil akhirnya jauh lebih baik daripada yang mereka harapkan.
Yakub yang mendapatkan tanah perjanjian yaitu Kanaan yaitu di Sikhem dimana ia membeli dari anak-anak Hemor, bapa Sikhem dengan harga seratus kesita lalu mendirikan kemah dan ia mendirikan mezbah dan menamai Allah Israel adalah Allah; sedangkan Esau telah mendapatkan tanah Seir. Esau tidak mempermasalahkan Yakub memilih di tempat yang lebih dekat dengan Ishak yang tinggal di Hebron.


Yakub dan Esau memilih sikap hidup dengan bijak. Rekonsiliasi dalam hidup selalu melahirkan kedamaian. Hidup tidak lagi diganggu oleh beban dendam. Yakub mengatakan, “... karena memang melihat mukamu adalah bagiku serasa melihat wajah Allah ...” (ay. 10).Ternyata wajah Allah dapat ditemukan tidak semata-mata dalam hal-hal yang dianggap kudus, tetapi juga dalam diri saudara kita terlebih-lebih jika sudah diubahkan oleh TUHAN.

Sebagaimana Esau dan juga Yakub yang dijamah oleh kasih TUHAN maka kita yang hidup saat ini memerlukan jamahan kasih TUHAN lewat pergumulan hidup bersama dengan-Nya agar kita menikmati indahnya persaudaraan dalam kasih Tuhan yang mempersatukan meskipun memiliki hubungan sejarah persahabatan kurang baik.


×
Berita Terbaru Update